KR – Kampung Rekesan RT 02 RW 02, Desa Tlogorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, sedang bergerak! Didorong semangat gotong royong, masyarakat berkomitmen mengubah kampungnya menjadi lebih maju dan mandiri dengan mengandalkan potensi pekerja kasar (seperti buruh tani dan kuli bangunan) serta pedagang mikro.
Data BPS Grobogan (2023) menunjukkan 70% penduduk di sini bekerja di sektor informal. Artikel ini mengulas langkah nyata yang dijalankan warga Rekesan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi. Wacana itu kemudian menjadi pembahasan yang cukup intens di kepengurusan RT 02 RW 02 Kampung Rekesan.
Berikut beberapa point yang menjadi prioritas agar bisa meningkatkan daya saing dan perbaikan ekonomi warga kampung Rekesan.
1. Pelatihan Keterampilan Berbasis Potensi Lokal
Masyarakat Rekesan aktif mengadakan pelatihan berbasis kebutuhan dan potensi lokal, seperti:
- Workshop untuk buruh tani, bekerja sama dengan Penyuluh Pertanian Grobogan.
- Pelatihan pengolahan hasil pertanian (contoh: keripik singkong dan dodol mangga) bagi pedagang mikro.
- Kelas melek digital dan Produksi Konten di Balai RT 02, mengajarkan penggunaan WhatsApp Business dan Facebook Marketplace untuk promosi usaha. Kegiatan ini didukung oleh Karang Taruna setempat dan dinas terkait.
2. Koperasi “Tanpa Bunga”: Solusi RT 02 RW 02 Membangun Kampung
Untuk mengatasi kesulitan ekonomi, warga mendirikan Kelompok Pinjaman Tanpa Bunga. Dana ini diperoleh dari Donasi dan Hibah. Praktik ini untuk menyediakan:
- Pinjaman mikro tanpa berbunga untuk memutus ketergantungan dengan rentenir.
- Tabungan berjangka Untuk kebutuhan Rumah Tangga.
- Pendampingan usaha bagi yang berminat terjun di dunia usaha – dimana ada sharing modal dari pengurus.
Hasilnya diharapkan dalam dua tahun mendatang mampu bergulir keuangan yang cukup besar untuk kemandirian ekonomi warga.
3. Gerakan “Satu Kampung Satu Pasar”: Perkuat Jaringan Usaha
Warga Rekesan menggagas pasar mikro mingguan di wilayah RT 02 RW 02. Di sini, pedagang kecil menjual produk seperti:
- Hasil pertanian (sayuran).
- Makanan olahan (siomay, dawet dll).
- Komunitas konten kreator.
Pasar ini juga menjadi ajang promosi produk ke desa tetangga dan pengusaha dari Kota Purwodadi.
4. Teknologi Tepat Guna untuk Efisiensi
Meski berada di pedesaan, warga Rekesan mulai memanfaatkan teknologi sederhana:
- Aplikasi Keuangan RT untuk pencatatan keuangan iuran, hibah dan donasi warga.
- website dan akun sosmed untuk membantu promosikan usaha online.
- Pelatihan pembuatan konten dan aneka usaha mikro untuk meningkatkan produktivitas warga.
5. Dukungan Pemerintah Desa dan Kabupaten
Pemerintah setempat turun tangan melalui:
- Bantuan alat produksi dari Dinas Pertanian, Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM Grobogan untuk warga Rekesan.
- Penyederhanaan perizinan UMKM di Kantor Perijinan.
- Program “Go Kampung Mandiri” yang memfasilitasi produk Rekesan seperti siomay bandung untuk dijual di pasar luar wilayah.
6. Pekerja dan Pedagang Mikro adalah Pahlawan Ekonomi
Kampung Rekesan gencar mengampanyekan kebanggaan terhadap profesi dan keunggulan kampung Rekesan melalui:
- Festival Warga Rekesan yang menampilkan kisah sukses pedagang dan buruh.
- Penghargaan bulanan untuk warga berprestasi, seperti “Warga Teladan”.
- Konten kreatif di media sosial (@KampungRekesan) yang menyoroti aktivitas warga.
Kesimpulan dari Mekanisme Warga Rekesan Membangun Kampung
Kampung Rekesan RT 02 RW 02 membuktikan bahwa kemandirian masyarakat bisa dimulai dari hal kecil. Dengan kolaborasi antarwarga, dukungan pemerintah, dan pemanfaatan teknologi tepat guna, pekerja, buruh dan pedagang mikro mampu menjadi penggerak ekonomi desa. Semangat ini diharapkan bisa menginspirasi wilayah lain di Grobogan untuk bergerak bersama menuju kemajuan.