Pemuda Rekesan Akan Unjuk Karya di Pawai Malam Takbiran Tegowanu

Temukan kami di Berbagai Platform

Facebook |Tiktok | Youtube

Untuk mengetahui berbagai karya dan informasi Warga Kampung Rekesan

Setiap tahun, malam takbiran di Desa Tlogorejo, Tegowanu, selalu dinantikan oleh warga. Salah satu yang menjadi sorotan adalah keikutsertaan Pemuda Rekesan dalam memeriahkan Pawai Malam Takbiran Tegowanu dengan membawa ogoh-ogoh karya mereka. Tahun ini, kelompok pemuda yang dikomandoi oleh Amin, Imam, Dika, Iman, Agung, dan remaja lainnya kembali bersiap untuk melanjutkan tradisi ini dengan penuh semangat.

Pawai Malam Takbiran Tegowanu

Menjaga Tradisi Lewat Karya Ogoh-Ogoh

Bagi warga Rekesan, Pawai Malam Takbiran bukan sekadar acara keagamaan, tetapi juga ajang untuk menunjukkan kreativitas dan kebersamaan. Amin, sebagai salah satu penggerak, menyatakan bahwa pembuatan ogoh-ogoh adalah bentuk pelestarian budaya sekaligus hiburan bagi warga.

“Kami ingin menjaga tradisi. Anak-anak dan Ibu-Ibu selalu menantikan karya ogoh-ogoh yang dibuat oleh pemuda kampung Rekesan,” ujar Amin saat berkunjung ke Ketua RT, Choerozak, untuk meminta dukungan.

Pembuatan ogoh-ogoh dilakukan secara swadaya oleh para pemuda dengan partisipasi sukarela warga. Meskipun tidak ada dana khusus, semangat gotong royong membuat proses pembuatan berjalan lancar.

Dukungan Penuh dari Tokoh Masyarakat

Ketua RT Choerozak menyambut baik inisiatif para pemuda. Menurutnya, kegiatan seperti ini penting untuk melibatkan generasi muda dalam membangun kampung.

“Sudah sepantasnya kita dukung dan berikan keleluasaan bagi pemuda untuk belajar mencintai dan mempromosikan kampungnya kepada masyarakat luas,” tegas Choerozak.

Dukungan ini menjadi motivasi bagi para pemuda untuk terus berinovasi. Mereka berharap karya mereka tidak hanya dinikmati warga Tlogorejo, tetapi juga menjadi daya tarik bagi desa-desa sekitar.

Proses Kreatif Pembuatan Ogoh-Ogoh

Pembuatan ogoh-ogoh di Rekesan dilakukan secara bertahap:

  1. Pengumpulan Ide – Pemuda berkumpul untuk menentukan tema yang akan diusung.
  2. Pengumpulan Bahan – Menggunakan bahan daur ulang seperti kertas, bambu, dan kain bekas untuk mengurangi biaya.
  3. Pembuatan Kerangka – Dibentuk dari bambu dan kawat agar kuat saat diarak.
  4. Proses Finishing – Dilukis dan dihias sedemikian rupa agar terlihat hidup.

Proses ini memakan waktu sekitar dua minggu, dengan melibatkan puluhan pemuda yang bergantian bekerja.

Makna Ogoh-Ogoh dalam Pawai Malam Takbiran

Selain sebagai hiburan, ogoh-ogoh dalam Pawai Malam Takbiran Tegowanu memiliki makna simbolis:

  • Mengusir Sifat Buruk – Ogoh-ogoh sering diidentikkan dengan simbol kejahatan yang harus dijauhi.
  • Menunjukkan Kebersamaan – Proses pembuatannya melibatkan banyak warga, mempererat tali silaturahmi.
  • Melestarikan Budaya Lokal – Tradisi ini menjadi sarana edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya menjaga warisan budaya.

Harapan Pemuda Rekesan untuk Tahun Ini

Amin dan kawan-kawan berharap agar Pawai Malam Takbiran Tegowanu tahun ini berjalan meriah dan lancar. Mereka juga berencana untuk mendokumentasikan proses pembuatan ogoh-ogoh dan pawai sebagai kenangan serta promosi untuk tahun depan.

“Semoga karya kami bisa menghibur dan menginspirasi pemuda lain untuk terus aktif berkarya,” harap Dika, salah satu anggota pemuda Rekesan.

Kesimpulan

Pemuda Rekesan kembali membuktikan dedikasinya dalam melestarikan tradisi melalui Pawai Malam Takbiran Tegowanu. Dengan semangat gotong royong dan kreativitas, mereka tidak hanya menghibur warga tetapi juga menjaga nilai-nilai kebersamaan dan budaya lokal. Dukungan dari tokoh masyarakat seperti Choerozak semakin memotivasi mereka untuk terus berkontribusi bagi kampung halaman.

Mari sambut Pawai Malam Takbiran Tegowanu dengan antusias dan dukung karya anak bangsa!