CatatanRT #2 Manajerial Sabar

Temukan kami di Berbagai Platform

Facebook |Tiktok | Youtube

Untuk mengetahui berbagai karya dan informasi Warga Kampung Rekesan

Sudah setengah lebih masa pengabdian saya dalam melaksanakan amanah sebagai RT. Ide dan gagasan yang saya presentasikan 3 tahun lalu kepada pengurus, belum semua bisa dikerjakan. problem itu selalu ada. Tetapi semua bisa dicarikan jalan keluar – minimal dengan sabar.

Sabar ini menjadi penting bagi kontemplasi atau perenungan diri. Al Quran menyebutnya berkali-kali saat awal ia diturunkan. Surat kedua dan ketiga yang diturunkan setelah Iqra’ diantaranya menyebut kata Sabar. Sabar dalam prekspektif proses sekaligus sabar dalam prespektif hasil yang tidak sesuai rencana.

Di setengah lebih perjalanan mengabdi jadi RT ini saya sepakat; sesuatu yang baik perlu digaungkan terus menerus agar bisa meresonansi atau menjalar ke segala penjuru dan di setiap lapisan. Pengabdian dalam kategori social tentu berbeda dengan pengabdian dalam skala komersial. Meskipun berbeda, keduanya membutuhkan manajerial atau tata Kelola. Jadi pengabdian baik komersial maupun social tanpa tata Kelola yang baik juga tidak akan pernah menelurkan kebijakan yang merata dan tepat sasaran.

Dari sini tulisan ini bisa panjenengan baca. intinya saya ingin mengajak kepada semua warga untuk memiliki visi yang sama baiknya. Kampung ini perlu dikelola, baik SDM maupun lingkungannya. Tanggung jawab ini memanggil  kita semua, bukan hanya RT dan pengurusnya saja. Tidak bisa tidak! Untuk itu semua perlu mekanismenya, perlu aturannya, perlu adanya kegiatan yang bisa menerjemahkan cita-cita Bersama itu. konsekuensinya adalah tenaga, pikiran dan harta benda pasti dibutuhkan.

Meski demikian, singkat kata; semua orang sibuk, semua orang membutuhkan kecukupan pribadi. namun kebersamaan dalam ruang lingkup kampung rekesan, juga membutuhkan perhatian. Jadi, untuk bisa Bersama-sama dan berimbang antara kita sebagai individu yang private maupun dalam skala anggota kampung masyarakat membutuhkan satu mekanisme manajerial atau tata Kelola – dimana semua itu bisa dibicarakan dan dimusyawarahkan.

Jika tidak maka yang paling pantas untuk menyatakan “saya mundur” pertama kali adalah saya sendiri. Maukah itu terjadi? Jika tidak ayo berlomba dalam kebaikan untuk menjaga dan memajukan kampung rekesan.