Green House Organic: Cara Menjaga Ketahanan Pangan dan Mengatasi Pemanasan Global

Temukan kami di Berbagai Platform

Facebook |Tiktok | Youtube

Untuk mengetahui berbagai karya dan informasi Warga Kampung Rekesan

Pada Minggu, 25 Mei 2025, di Kampung Rekesan, kegiatan PKK yang diadakan oleh Pokja Tiga menyoroti pentingnya Green House Organic sebagai solusi menjaga ketahanan pangan dan mengurangi dampak pemanasan global. Umi, selaku pemateri, menjelaskan bagaimana memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran organik secara mandiri.

Green House Organic - Kampung Rekesan - Arisan PKK Inspiratif

Tradisi menanam sayuran di pekarangan, yang dulu biasa dilakukan di pedesaan, kini mulai ditinggalkan. Padahal, metode seperti tabulampot (tanaman buah dalam pot) atau urban farming bisa menjadi solusi bagi rumah dengan lahan terbatas. Selain menyediakan sayuran segar, kegiatan ini juga membantu mengurangi efek rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara.

Artikel ini akan membahas:

  • Manfaat Green House Organic

  • Teknik menanam sayuran organik di pekarangan

  • Dampaknya terhadap ketahanan pangan

  • Peran Green House Organic dalam mengurangi pemanasan global

  • Referensi dari ahli pertanian berkelanjutan

1. Apa Itu Green House Organic?

Green House Organic adalah metode bercocok tanam secara organik dalam lingkungan terkendali (greenhouse) atau pekarangan rumah. Tujuannya adalah menghasilkan sayuran sehat tanpa pestisida kimia, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Menurut Universitas Medan Area, greenhouse membantu menciptakan ekosistem pertanian berkelanjutan dengan:

  • Mengontrol suhu dan kelembapan

  • Mengurangi serangan hama

  • Memaksimalkan pertumbuhan tanaman

Di Kampung Rekesan, warga diajak memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran seperti kangkung, bayam, cabai, atau tomat. Dengan begitu, setiap keluarga bisa mandiri pangan tanpa bergantung pada pasar.

2. Manfaat Green House Organic untuk Ketahanan Pangan

a. Penyediaan Pangan Sehat & Murah

Dengan menanam sendiri, keluarga bisa mengonsumsi sayuran segar, bebas pestisida, dan lebih murah. Menurut kumparan, sayuran organik memiliki nutrisi lebih tinggi dibanding yang ditanam secara konvensional.

b. Mengurangi Ketergantungan pada Pasar

Ketika terjadi krisis pangan atau harga sayuran melonjak, keluarga dengan Green House Organic tidak akan kesulitan karena sudah memiliki pasokan mandiri.

c. Meningkatkan Ekonomi Keluarga

Kelebihan hasil panen bisa dijual atau dibagikan ke tetangga, menciptakan ekosistem berbagi pangan yang menguatkan komunitas.

3. Green House Organic & Pengurangan Pemanasan Global

Aktivitas pertanian konvensional seringkali menggunakan pupuk kimia dan pestisida yang mencemari tanah serta meningkatkan emisi karbon. Green House Organic menjadi solusi dengan:

a. Menyerap Karbon Dioksida

Tanaman dalam greenhouse atau pekarangan membantu menyerap CO₂ dan menghasilkan oksigen, mengurangi efek rumah kaca.

b. Mengurangi Limbah Pertanian Kimia

Pertanian organik tidak menggunakan pestisida sintetik, sehingga tanah dan air tetap bersih dari polutan berbahaya.

c. Meminimalkan Food Miles

Sayuran yang ditanam di rumah tidak memerlukan transportasi jauh, sehingga mengurangi emisi karbon dari distribusi pangan.

4. Cara Membuat Green House Organic di Rumah

a. Memilih Lokasi & Media Tanam

  • Gunakan pot, polybag, atau vertical garden jika lahan sempit.

  • Pastikan terkena sinar matahari minimal 5 jam/hari.

b. Memilih Jenis Tanaman

Sayuran yang cocok untuk pemula:
✔ Kangkung
✔ Bayam
✔ Cabai
✔ Tomat ceri
✔ Selada

c. Penggunaan Pupuk Organik

  • Kompos dari sisa dapur

  • Pupuk kandang

  • EM4 untuk mempercepat pertumbuhan

d. Pengendalian Hama Alami

  • Gunakan larutan bawang putih & cabai sebagai pestisida alami.

  • Tanam bunga refugia (seperti kenikir) untuk menarik predator hama.

5. Kisah Sukses Green House Organic di Kampung Rekesan

Sejak digalakkan oleh PKK Kampung Rekesan, banyak warga yang mulai menanam sayuran di pekarangan. Umi, salah satu penggeraknya, mengatakan:

“Dulu beli sayur harus ke pasar, sekarang cukup petik di rumah. Anak-anak juga jadi suka makan sayur karena ikut menanam.”

Program ini juga mendorong gotong royong antarwarga, seperti berbagi bibit dan pengetahuan bertani organik.

6. Dukungan Ahli untuk Pertanian Berkelanjutan

Penelitian dari Universitas Medan Area menunjukkan bahwa greenhouse organik mampu meningkatkan produktivitas sayuran hingga 30% dengan penggunaan air yang lebih efisien.

Sementara itu, kumparan menekankan bahwa urban farming adalah solusi bagi masyarakat perkotaan untuk tetap bisa bertani di lahan terbatas.

Kampung Rekesan - Arisan Ibu-Ibu PKK Terbaik Grobogan

Green House Organic bukan sekadar tren, tetapi solusi nyata untuk:
✔ Ketahanan pangan keluarga
✔ Pengurangan pemanasan global
✔ Gaya hidup sehat & berkelanjutan

Dengan memulai dari pekarangan rumah, kita bisa berkontribusi pada lingkungan yang lebih hijau dan mandiri pangan.

Ayo mulai tanam sayuran organik hari juga! 🌱

 

Referensi:

  1. Universitas Medan Area – Membangun Ekosistem Greenhouse

  2. Kumparan – Cara Menanam Sayuran Organik di Pot