Program Penghijauan Kampung Tumbuhkan Budaya Gotong Royong dan Tolong Menolong

Temukan kami di Berbagai Platform

Facebook |Tiktok | Youtube

Untuk mengetahui berbagai karya dan informasi Warga Kampung Rekesan

Warga Kampung Rekesan Gotong Royong Sukseskan Program Penghijauan Kampung

Minggu, 15 Juni 2025, menjadi hari yang bersejarah bagi warga Kampung Rekesan, RT 02 A dan RT 02 B RW 02. Sejak pukul 07.00 pagi, seluruh warga—mulai dari anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, hingga lansia—bersatu padu mengikuti kegiatan bersih kampung sebagai bagian dari program penghijauan kampung. Program ini digagas oleh Pokja 4 PKK Kampung Rekesan yang dikoordinir oleh Nur Chasanah.

Kegiatan Bersih Kampung - Program penghijauan KampungTidak hanya sekadar membersihkan lingkungan, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan budaya gotong royong dan tolong menolong yang mulai memudar di era modern. Dengan semangat swadaya, warga membawa peralatan seadanya serta menyumbangkan aneka minuman dan makanan untuk dinikmati bersama.

Tiga Gang Utama Jadi Fokus Penghijauan

Menurut Nur Chasanah, kegiatan ini mencakup tiga gang utama di Kampung Rekesan. Beberapa pekerjaan yang dilakukan meliputi:

  1. Normalisasi saluran air – Membersihkan selokan dari sampah dan endapan lumpur agar aliran air lancar.

  2. Pembuatan pagar dan pengerasan jalan – Memperkuat struktur jalan kampung yang sering rusak saat musim hujan.

  3. Penanaman bunga dan tanaman hias – Mengganti rumput liar dan sampah dengan tanaman hijau untuk memperindah lingkungan.

  4. Penambahan lampu penerangan jalan – Memasang lampu baru untuk meningkatkan keamanan warga di malam hari.

Kegiatan ini tidak hanya membuat kampung lebih bersih dan asri, tetapi juga mempererat hubungan sosial antarwarga.

Gotong Royong, Kunci Sukses Program Penghijauan Kampung

Program Penghijuan Kampung - Gotong Royong menanam Bunga dan SayuranSalah satu hal yang paling menginspirasi dari program ini adalah semangat gotong royong yang ditunjukkan warga. Tanpa paksaan, mereka dengan sukarela turun tangan membersihkan lingkungan.

“Ini bukti bahwa budaya tolong menolong masih hidup di Kampung Rekesan. Semua dilakukan dengan kesadaran sendiri, tanpa imbalan,” ujar Nur Chasanah.

Anak-anak pun tak ketinggalan ikut serta. Mereka membantu memungut sampah dan menanam bunga, sambil diajarkan pentingnya menjaga lingkungan.

Dampak Positif bagi Lingkungan dan Sosial

Program penghijauan kampung ini memberikan banyak manfaat, antara lain:

✔ Lingkungan lebih sehat – Pengurangan sampah dan penanaman tanaman membantu meningkatkan kualitas udara.
✔ Mencegah banjir – Saluran air yang bersih meminimalisir genangan air saat hujan.
✔ Memperindah pemandangan – Bunga dan tanaman hijau membuat kampung terlihat lebih asri.
✔ Memperkuat solidaritas – Kerja bakti menjadi sarana silaturahmi dan kebersamaan.
✔ Mendorong kemandirian warga – Swadaya masyarakat menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari diri sendiri.

Kesuksesan Ini Harus Berkelanjutan

Agar manfaat program penghijauan kampung ini terus dirasakan, diperlukan komitmen jangka panjang. Beberapa rencana tindak lanjut yang sedang dibahas antara lain:

  • Pembagian jadwal kerja bakti rutin (setiap bulan atau dua bulan sekali).

  • Program daur ulang sampah untuk mengurangi limbah rumah tangga.

  • Edukasi lingkungan bagi anak-anak melalui kegiatan kreatif.

“Kami berharap ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi kebiasaan baru warga Rekesan,” tambah Nur Chasanah.

Inspirasi bagi Kampung Lain

Kesuksesan Kampung Rekesan bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Dengan modal gotong royong dan kemauan kuat, perubahan besar bisa dimulai dari hal kecil.

Jika setiap RT/RW melakukan hal serupa, dampaknya bagi kota akan sangat signifikan—lingkungan lebih hijau, banjir berkurang, dan masyarakat semakin harmonis.

kebersamaan warga adalah pondasi utama keberhasilan Program

Program penghijauan Kampung Rekesan membuktikan bahwa kebersamaan warga adalah kekuatan terbesar. Melalui gotong royong, mereka tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih baik, tetapi juga menjaga nilai-nilai sosial yang mulai pudar. Karena, seperti kata pepatah, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”