Bersama Sukseskan Merti Bumi Desa Tlogorejo

Temukan kami di Berbagai Platform

Facebook |Tiktok | Youtube

Untuk mengetahui berbagai karya dan informasi Warga Kampung Rekesan

Menjaga Tradisi dan Mempererat Silaturahmi Warga dalam Bertetangga

Merti Bumi adalah salah satu tradisi budaya Jawa yang masih lestari hingga kini, termasuk di Desa Tlogorejo. Pada tahun 2025, acara ini akan digelar pada 13 dan 14 Mei 2025, dengan rangkaian kegiatan yang sarat makna, mulai dari doa bersama hingga hiburan rakyat seperti wayang, organ tunggal, dan ketoprak. Acara ini juga sering disebut sebagai apitan, karena pelaksanaan kegiatannya di bulan apit dalam penanggalan jawa.

Selain sebagai bentuk syukur atas hasil bumi, Merti Bumi juga menjadi momentum untuk memperkuat adab dan tuntunan hidup bertetangga. Melalui gotong royong dan partisipasi aktif warga, nilai-nilai kebersamaan dan kerukunan semakin terasa.

Makam Kyai Santri Joko Suro di Tlogorejo Tegowanu Jadi Tempat Doa Merti Bumi Desa Tlogorejo 2025

Apa Itu Merti Bumi?

Merti Bumi (atau Sedekah Bumi) adalah ritual tradisional masyarakat Jawa sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah kesuburan tanah dan kelimpahan hasil panen. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memohon keselamatan dan kemakmuran bagi seluruh warga.

Di Desa Tlogorejo, Merti Bumi tidak hanya sekadar seremoni, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga, mempererat hubungan sosial, dan mengajarkan adab bertetangga yang baik.

Rangkaian Acara Merti Bumi Desa Tlogorejo 2025

Berikut adalah beberapa kegiatan yang merujuk pada hasil musyawarah pemerintah desa tlogorejo dan masyarakat:

1. Doa Bersama di Punden Keramat Simbah Kyai Santri Joko Suro

Acara ini menjadi inti dari Merti Bumi, di mana warga berkumpul untuk berdoa bersama, memohon berkah dan perlindungan. Tradisi ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menghormati leluhur dan menjaga nilai-nilai spiritual. Malam sebelumnya akan dilaksanakan pengajian umum di balai desa desa Tlogorejo.

2. Hiburan Rakyat: Wayang, Organ Tunggal, dan Ketoprak

Pemerintah Desa Tlogorejo menyadari bahwa hiburan rakyat adalah sarana efektif untuk menyatukan masyarakat. Beberapa pertunjukan yang sudah direncanakan antara lain:

  • Wayang Kulit: Seni tradisional yang sarat pesan moral.

  • Musik Organ Tunggal: Hiburan modern yang memikat kaum muda.

  • Ketoprak: Drama tradisional Jawa yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan, termasuk adab bertetangga dan kebersamaan.

3. Gotong Royong dan Iuran Warga

Kegiatan Merti Bumi adalah bentuk partisipasi aktif warga, termasuk dari Kampung Rekesan (RT 02 A RW 02 dan RT 02 B RW 02). Setiap keluarga turut serta dalam iuran yang dikoordinasi oleh panitia setempat. Ini adalah contoh nyata kerja sama dan kepedulian sosial dalam masyarakat.

Pentingnya Merti Bumi dalam Mempererat Adab Bertetangga

Selain sebagai tradisi budaya, Merti Bumi memiliki nilai sosial yang tinggi, terutama dalam:

1. Menjalin Silaturahmi

Acara ini menjadi ajang berkumpulnya warga dari berbagai usia dan latar belakang, memperkuat ikatan sosial.

2. Mengajarkan Kebersamaan

Dari proses persiapan hingga pelaksanaan, masyarakat melakukannya secara gotong royong, mencerminkan semangat kebersamaan dan tolong-menolong.

3. Menghidupkan Nilai Budaya Lokal

Kesenian seperti ketoprak dan wayang mengandung pesan moral tentang sopan santun, menghormati tetangga, dan hidup rukun.

4. Memupuk Rasa Memiliki dan Tanggung Jawab Sosial

Dengan terlibat dalam iuran dan kerja bakti, warga belajar tanggung jawab bersama terhadap kemajuan desa.

Bagaimana Warga Dapat Berkontribusi?

  • Ikut serta dalam iuran dan kerja bakti.

  • Hadir dalam acara doa dan hiburan.

  • Menyebarkan informasi kepada tetangga dan kerabat.

  • Menjaga kebersihan dan ketertiban selama acara berlangsung.

Merti Bumi Desa Tlogorejo bukan sekadar acara seremonial, tetapi juga wujud nyata pelestarian budaya, penguatan adab bertetangga, dan kebersamaan warga. Dengan partisipasi aktif seluruh masyarakat, tradisi ini akan terus hidup dan memberi manfaat bagi generasi mendatang.